BUDIDAYA IKAN
adalah salah satu jenis usaha yang menjanjikan, terlebih jika hasil dari BUDIDAYA
tergolong mahal di pasaran. Salah satu cerita BUDIDAYA, datang dari salah
seorang tokoh yang memang sangat dikenal di Wilayah Pandeglang, Banten. Bapak
Haji asep, salah seorang pelaku BUDIDAYA IKAN NILA, yang mungkin sudah tidak
asing lagi bagi PEMBUDIDAYA di Wilayah Pandeglang. Berawal dengan mendirikan
usaha BUDIDAYA IKAN Lele, dengan harapan hasil yang didapat bisa mencapai
target, dan mendapatkan keuntungan yang berlipat. Perjalanan MEMBUDIDAYA ikan
lele berjalan cukup lama selama 7 tahun.
Di
awal BUDIDAYA nya, produktifitas BUDIDAYA ikan lele berjalan mulus, bahkan
cenderung terus meningkat. Produktifitas yang terus meningkat, membuat adanya
pembengkakan dari segi biaya pakan ikan , dan gaji karyawan yang ikut naik
karena adanya penambahan karyawan. Singkat cerita, di akhir panen yang kesekian
kalinya Bapak Haji Asep baru menghitung keseluruhan hasil panen, ternyata hasil
panen dan biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar. Ketidakseimbangan antara
biaya produksi dan hasil panen membuat mulai goyangnya BUDIDAYA ikan lele Bapak
Haji Asep, keadaan ini diperparah karena harga pakan yang terus meningkat, pembayaran
gaji yang terus berjalan, membuat usaha BUDIDAYA ikan lele semakin merugi
hingga ratusan juta.
Seiring
berjalannya waktu, bertemulah Pak Haji dengan salah seorang pendamping budidaya
ikan, yang memberikan solusi, edukasi, hingga mengarahkan Bapak Haji untuk
merubah BUDIDAYANYA menjadi IKAN NILA. Seperti manusia pada umumnya rasa
khawatir muncul ketika ingin memulai usaha baru, terlebih ketika diperlukannya
modal baru yang cukup besar, dan juga BUDIDAYA IKAN NILA memerlukan waktu panen
yang lama hingga 5-6 bulan. Berkat keyakinan BUDIDAYA IKAN NILA dan menerapkannya
SISTEM BIOFLOK, keadaan ekonomi Bapak Haji Asep berangsur pulih.
Dan
siapa yang sangka, dengan merubah jenis ikan BUDIDAYA menjadi NILA, hasil panen
yang diharapkannya selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Perkiraan panen yang
dipikir memakan waktu 5-6 bulan, hal itu ditangkis dengan diterapkannya SISTEM
BIOFLOK, dimana dalam sistem ini kualitas udara pada kolam sangat menenntukan
keberhasilan panen. Sangkutan yang disebabkan karena kerugian selama membudidaya
ikan lele perlahan terlunasi berkat membudidaya ikan nila. Tidak hanya disitu,
berkat BUDIDAYA IKAN NILA, Bapak Haji Asep juga dikenal oleh sebagian
PEMBUDIDAYA IKAN NILA, khususnya di Wilayah Pandeglang, Banten. Dari cerita
BUDIDAYA di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa kegagalan dalam berusaha itu
selalu ada. Namun jangan pernah berputus asa, karena akan selalu ada harapan
dan jalan baru untuk merubah semuanya.
Untuk cerita lengkapnya,
bisa saksikan di channe youtube kami:
https://www.youtube.com/watch?v=9FMVPeE0nR4&t=407s
Untuk info lebih lanjut,
kunjungi link di bawah ini:
https://bumiwirasta.com/
Untuk pemesanan, bisa di
link berikut ini:
https://www.tokopedia.com/bumiwirasta
Untuk kontak dan
konsultasi lebih lanjut, hubungi nomor what's app di: 08161633702