Senin, 04 Juli 2022

CERITA BUDIDAYA, BANGKIT DENGAN BUDIDAYA IKAN NILA

BUDIDAYA IKAN adalah salah satu jenis usaha yang menjanjikan, terlebih jika hasil dari BUDIDAYA tergolong mahal di pasaran. Salah satu cerita BUDIDAYA, datang dari salah seorang tokoh yang memang sangat dikenal di Wilayah Pandeglang, Banten. Bapak Haji asep, salah seorang pelaku BUDIDAYA IKAN NILA, yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi PEMBUDIDAYA di Wilayah Pandeglang. Berawal dengan mendirikan usaha BUDIDAYA IKAN Lele, dengan harapan hasil yang didapat bisa mencapai target, dan mendapatkan keuntungan yang berlipat. Perjalanan MEMBUDIDAYA ikan lele berjalan cukup lama selama 7 tahun.

Di awal BUDIDAYA nya, produktifitas BUDIDAYA ikan lele berjalan mulus, bahkan cenderung terus meningkat. Produktifitas yang terus meningkat, membuat adanya pembengkakan dari segi biaya pakan ikan , dan gaji karyawan yang ikut naik karena adanya penambahan karyawan. Singkat cerita, di akhir panen yang kesekian kalinya Bapak Haji Asep baru menghitung keseluruhan hasil panen, ternyata hasil panen dan biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar. Ketidakseimbangan antara biaya produksi dan hasil panen membuat mulai goyangnya BUDIDAYA ikan lele Bapak Haji Asep, keadaan ini diperparah karena harga pakan yang terus meningkat, pembayaran gaji yang terus berjalan, membuat usaha BUDIDAYA ikan lele semakin merugi hingga ratusan juta.

Seiring berjalannya waktu, bertemulah Pak Haji dengan salah seorang pendamping budidaya ikan, yang memberikan solusi, edukasi, hingga mengarahkan Bapak Haji untuk merubah BUDIDAYANYA menjadi IKAN NILA. Seperti manusia pada umumnya rasa khawatir muncul ketika ingin memulai usaha baru, terlebih ketika diperlukannya modal baru yang cukup besar, dan juga BUDIDAYA IKAN NILA memerlukan waktu panen yang lama hingga 5-6 bulan. Berkat keyakinan BUDIDAYA IKAN NILA dan menerapkannya SISTEM BIOFLOK, keadaan ekonomi Bapak Haji Asep berangsur pulih.

Dan siapa yang sangka, dengan merubah jenis ikan BUDIDAYA menjadi NILA, hasil panen yang diharapkannya selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Perkiraan panen yang dipikir memakan waktu 5-6 bulan, hal itu ditangkis dengan diterapkannya SISTEM BIOFLOK, dimana dalam sistem ini kualitas udara pada kolam sangat menenntukan keberhasilan panen. Sangkutan yang disebabkan karena kerugian selama membudidaya ikan lele perlahan terlunasi berkat membudidaya ikan nila. Tidak hanya disitu, berkat BUDIDAYA IKAN NILA, Bapak Haji Asep juga dikenal oleh sebagian PEMBUDIDAYA IKAN NILA, khususnya di Wilayah Pandeglang, Banten. Dari cerita BUDIDAYA di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa kegagalan dalam berusaha itu selalu ada. Namun jangan pernah berputus asa, karena akan selalu ada harapan dan jalan baru untuk merubah semuanya.

 

Untuk cerita lengkapnya, bisa saksikan di channe youtube kami:

https://www.youtube.com/watch?v=9FMVPeE0nR4&t=407s

Untuk info lebih lanjut, kunjungi link di bawah ini:

https://bumiwirasta.com/

Untuk pemesanan, bisa di link berikut ini:

https://www.tokopedia.com/bumiwirasta

Untuk kontak dan konsultasi lebih lanjut, hubungi nomor what's app di: 08161633702




Tidak ada komentar:

Posting Komentar