Penyu menjadi
salah satu spesies yang dilindungi, bukan hanya indonesia, dunia pun menjadikan
penyu sebagai salah satu spesies yang harus dilindungi dan dilestarikan. Keberadaannya
saat ini semakin berkurang bahkan cenderung terancam punah. Hewan penyu bisa
ditemukan di berbagai wilayah dunia, dan kebanyakan berada di Negara yang
beriklim tropis, termasuk Indonesia. Mengutip pada laman Kementerian Kelautan
dan Perikanan, saat ini terdapat 7 jenis spesies penyu yang masih tersisa.
Pertama adalah
penyu lekang dengan nama ilmiah Lepidochelys Olivacea, spesies penyu lekang
adalah jenis yang terkecil dengan berat rata-rata 31-43 kilogram. Kedua penyu
hijau dengan nama ilmiah Chelonia Mydas, walaupun disebut penyu hijau ternyata
tempurung spesies ini tidak berwarna hijau, melainkan kuning kehijauan. Kata hijau
diambil dari nama lemak dibalik tempurung, penyu ini juga menjadi salah satu
penyu terbesar karena pernah ditemukan dengan berat 395 kilogram. Ketiga adalah
jenis penyu belimbing dengan nama ilmiah Dermochelys Coriacea, penyu terbesar
yang memiliki berat 916 kilogram. Keempat penyu pipih, dengan nama ilmiah
Natator Depressus. Kelima penyu tempayan dengan nama ilmiah Caretta Caretta,
berat Caretta dewasa ini mencapai 135 kilogram – 400 kilogram. Keenam penyu
sisik, nama ilmiah Eretmochelys Imbricate dikenal memiliki paruh tajam,
sehingga disebut Hawksbill Turtle. Kemudian
yang terakhir ketujuh penyu Kemp’s Ridley
dengan nama ilmiah Lepidochelys.
Indonesia
adalah Negara yang sangat beruntung, karena dari ke tujuh spesies penyu
tersebut, 6 diantaranya berada di kepulauan Indonesia. Namun keberadaannya saat
ini terancam punah karena adanya predator alami, perubahan iklim, hingga ulah
oknum yang memperjual belikan spesies penyu secara illegal, dan diselundupkan
secara illegal. Mengutip pada harian surat kabar, terdapat suatu aksi untuk
menyelamatkan spesies penyu. Pria bernama Wiyanto Haditanojo, founder dari
Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) prihatin melihat keadaan spesies penyu
yang semakin terancam punah, sehingga membuatnya untuk mendirikan BSTF.
Menurutnya keberadaan
penyu tambah lama tambah menyusut, jadi saya prihatin kalau ini tidak ada yang
melakukan sesuatu untuk pelestarian yang bisa menyebabkan penyu akan punah. Sejak
2011 Wiyanto dan BSTF mendedikasikan diri memastikan bayi-bayi penyu dapat
lahir dan pulang ke laut dengan selamat. Penemuan Intan Box alat yang berhasil
menetaskan telur penyu tanpa media pasir. Alat yang dirancang oleh Wiyanto ini
juga dapat mengatur jenis kelamin dari anak penyu yang akan ditetaskan. Hasilnya
dalam kurun waktu 2015-2021 BSTF telah berkolaborasi melepas sekitar 24.000
tukik serta mengadopsi dan merelokasi 300 sarang.
Dedikasi luar biasa yang telah
dilakukan bapak Wiyanto dalam menyelamatkan ratusan, bahkan ribuan penyu. Berkat
kepedulian Bapak Wiyanto beserta tim, spesies penyu yang hampir punah
terselamatkan, bahkan dapat berkembang biak dengan jumlah yang sangat besar.
Bukan hanya menyelamatkan spesies penyu, ekosistem laut juga terjaga karena
penyu meruapakan hewan pemakan lamun yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
Sehingga jika lamun terjaga tentunya akan menjadi tempat berkembang biak
makhluk hidup di lautan, yang berdampak pada semakin meningkat dan terjaga
populasi makhluk hidup di lautan.
Untuk sekedar konsultasi dan bertanya ketersediaan
stock, bisa langsung menghubungi salah satu nomor what’sApp kami.
Untuk info lebih lanjut, kunjungi
link di bawah ini:
Untuk pemesanan, bisa di link
berikut ini:
Untuk kontak dan konsultasi lebih lanjut, hubungi
nomor what's app di: 08161633702 / 081317243812
Tidak ada komentar:
Posting Komentar