Selasa, 21 November 2023

AKSI PENYELEAMATAN SPESIES PENYU DENGAN TEKNOLOGI

 

Penyu menjadi salah satu spesies yang dilindungi, bukan hanya indonesia, dunia pun menjadikan penyu sebagai salah satu spesies yang harus dilindungi dan dilestarikan. Keberadaannya saat ini semakin berkurang bahkan cenderung terancam punah. Hewan penyu bisa ditemukan di berbagai wilayah dunia, dan kebanyakan berada di Negara yang beriklim tropis, termasuk Indonesia. Mengutip pada laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini terdapat 7 jenis spesies penyu yang masih tersisa.

Pertama adalah penyu lekang dengan nama ilmiah Lepidochelys Olivacea, spesies penyu lekang adalah jenis yang terkecil dengan berat rata-rata 31-43 kilogram. Kedua penyu hijau dengan nama ilmiah Chelonia Mydas, walaupun disebut penyu hijau ternyata tempurung spesies ini tidak berwarna hijau, melainkan kuning kehijauan. Kata hijau diambil dari nama lemak dibalik tempurung, penyu ini juga menjadi salah satu penyu terbesar karena pernah ditemukan dengan berat 395 kilogram. Ketiga adalah jenis penyu belimbing dengan nama ilmiah Dermochelys Coriacea, penyu terbesar yang memiliki berat 916 kilogram. Keempat penyu pipih, dengan nama ilmiah Natator Depressus. Kelima penyu tempayan dengan nama ilmiah Caretta Caretta, berat Caretta dewasa ini mencapai 135 kilogram – 400 kilogram. Keenam penyu sisik, nama ilmiah Eretmochelys Imbricate dikenal memiliki paruh tajam, sehingga disebut Hawksbill Turtle. Kemudian yang terakhir ketujuh penyu Kemp’s Ridley dengan nama ilmiah Lepidochelys.

                Indonesia adalah Negara yang sangat beruntung, karena dari ke tujuh spesies penyu tersebut, 6 diantaranya berada di kepulauan Indonesia. Namun keberadaannya saat ini terancam punah karena adanya predator alami, perubahan iklim, hingga ulah oknum yang memperjual belikan spesies penyu secara illegal, dan diselundupkan secara illegal. Mengutip pada harian surat kabar, terdapat suatu aksi untuk menyelamatkan spesies penyu. Pria bernama Wiyanto Haditanojo, founder dari Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) prihatin melihat keadaan spesies penyu yang semakin terancam punah, sehingga membuatnya untuk mendirikan BSTF.

Menurutnya keberadaan penyu tambah lama tambah menyusut, jadi saya prihatin kalau ini tidak ada yang melakukan sesuatu untuk pelestarian yang bisa menyebabkan penyu akan punah. Sejak 2011 Wiyanto dan BSTF mendedikasikan diri memastikan bayi-bayi penyu dapat lahir dan pulang ke laut dengan selamat. Penemuan Intan Box alat yang berhasil menetaskan telur penyu tanpa media pasir. Alat yang dirancang oleh Wiyanto ini juga dapat mengatur jenis kelamin dari anak penyu yang akan ditetaskan. Hasilnya dalam kurun waktu 2015-2021 BSTF telah berkolaborasi melepas sekitar 24.000 tukik serta mengadopsi dan merelokasi 300 sarang.

Dedikasi luar biasa yang telah dilakukan bapak Wiyanto dalam menyelamatkan ratusan, bahkan ribuan penyu. Berkat kepedulian Bapak Wiyanto beserta tim, spesies penyu yang hampir punah terselamatkan, bahkan dapat berkembang biak dengan jumlah yang sangat besar. Bukan hanya menyelamatkan spesies penyu, ekosistem laut juga terjaga karena penyu meruapakan hewan pemakan lamun yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Sehingga jika lamun terjaga tentunya akan menjadi tempat berkembang biak makhluk hidup di lautan, yang berdampak pada semakin meningkat dan terjaga populasi makhluk hidup di lautan.

 

Untuk sekedar konsultasi dan bertanya ketersediaan stock, bisa langsung menghubungi salah satu nomor what’sApp kami.

Untuk info lebih lanjut, kunjungi link di bawah ini:

https://bumiwirasta.com/

Untuk pemesanan, bisa di link berikut ini:

https://www.tokopedia.com/bumiwirasta

Untuk kontak dan konsultasi lebih lanjut, hubungi nomor what's app di: 08161633702 / 081317243812




Tidak ada komentar:

Posting Komentar