Jumat, 19 Juli 2024

ALIRAN SUNGAI CIKANIKI BERWARNA COKELAT PEKAT

 

            Ketersediaan kualitas air yang bersih menjadi harapan setiap orang, salah satu wilayah yang tidak begitu jauh dari Ibu Kota yaitu wilayah Bogor. Masih banyak warga pedesaan yang memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber air. Sehingga tidak heran terkadang di wilayah Bogor masih sering kita jumpai warga yang mencuci baju dan piring dengan memanfaatkan aliran air sungai. Bogor termasuk wilayah yang memiliki intensitas hujan hampir setiap hari, berada di dataran tinggi, tidak heran masih banyak aliran sungai yang bersih, dan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Berbeda dengan wilayah Jakarta, yang sudah tidak lagi bisa berharap untuk menggunakan aliran air sungai. Pasalnya hampir aliran sungai yang ada di Ibu Kota sudah berwarna hitam, karena faktor cuaca yang panas dan juga adanya aktifitas biologis seperti pembusukan organik. Mengutip pada salah satu laman berita, pembusukan organik dapat menyebabkan air selokan berwarna hitam pekat. Hal ini terjadi kaetika bahan-bahan organik yang masuk ke dalam air mulai membusuk dan menghasilkan zat-zat yang dapat merubah warna air.

                Berbeda dengan warna air yang berwarna cokelat pekat, tepat di tanggal 17 Juli 2024 warga Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor kembali mengalami musibah tercemarnya aliran air sungai Cikaniki. Hal ini tentu merugikan warga sekitar yang bermukim di wilayah Sungai Cikaniki. Pasalnya masih banyak warga sekitar yang memanfaatkan aliran air Sungai Cikaniki untuk mencuci baju, mencuci piring, dan mengaliri pertanian. Menurut keterangan salah satu media yang melakukan penelusuran, menunjukan bahwa beberapa titik di Sungai Cikaniki, terutama di atas jembatan Kampung Leuwi Bolang, Desa Bantarkaret, yang paling dekat dengan Gunung Pongkor, terlihat berubah warna menjadi cokelat pekat. Dugaan pencemaran Sungai Cikaniki terlihat jelas, aliran air di sebelah kanan berwarna cokelat pekat, sementara sebelah kiri lebih bening. Menurut warga setempat, pencemaran ini diduga akibat aktivitas pengolahan emas oleh Penambang Emas Tanpa Izin (PETI). Kejadian ini pernah juga terjadi di tahun 2022, aliran air sama persis berwarna cokelat pekat. Keadaan ini  tentu merugikan warga sekitar, yang biasanya memanfaatkan aliran sungai untuk kebutuhan sehari-hari, saat ini mereka mencari sumber air bersih yang tentunya membutuhkan pengorbanan lebih dari biasanya. Masih banyaknya oknum yang memang tidak peduli akan keadaan lingkungan, membuang air limbah ke bantaran sungai. Sebenarnya pemerintah pun telah mengeluarkan Peraturan mengenai INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH. Dimana dalam setiap kegiatan manusia sudah diwajibkan harus tersedia lahan atau tempat yang memang dikhususkan untuk PENGOLAHAN AIR LIMBAH. Kami BUMIWIRASTA selaku perusahaan yang memang bergerak di bidang WATER TREATMENT tentu sangat prihatin mendengar berita ini. sebagai antisipasi, harus adanya tindakan yang tegas dari pemerintah daerah dan pusat, untuk memberikan sanksi tegas. Hal ini bertujuan agar ke depannya tidak lagi adanya pembuangan LIMBAH secara ilegal ke wilayah bantaran sungai.

 

Untuk sekedar konsultasi dan bertanya ketersediaan stock, bisa langsung menghubungi salah satu nomor what’sApp kami.

Untuk info lebih lanjut, kunjungi link di bawah ini:

https://bumiwirasta.com/

Untuk pemesanan, bisa di link berikut ini:

https://www.tokopedia.com/bumiwirasta

Untuk kontak dan konsultasi lebih lanjut, hubungi nomor what's app di: 08161633702 / 081317243812




Tidak ada komentar:

Posting Komentar