Jumat, 10 November 2023

PERKIRAAN BMKG TAHUN 2050 TERJADI KERENTANAN PANGAN

 

Pada kuartal II di tahun 2023, beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekeringan karena cuaca ekstrem yang berkepanjangan. Hingga memasuki kuartal IV di tahun 2023, masih ada wilayah Indonesia yang masih belum dituruni hujan. Keadaan ini berdampak pada kekeringan, debit air sungai semakin berkurang, hingga sungai cisadane yang dikenal karena aliran air derasnya juga mengalami kekeringan. Keadaan ini tentunya berdampak pada pasokan air bersih, terutama Perusahaan Daerah Air Minum yang memasok air bersih untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Wilayah Kabupaten Bekasi misalnya, dalam beberapa hari di bulan oktober, pasokan air bersih yang disupplai dari PDAM sempat terhenti karena aliran sungai yang mengalami kekeringan. Berhentinya pasokan air bersih tentunya juga berakibat pada produktifitas dan kegaiatan warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

                Memasuki awal bulan November 2023, tepatnya tanggal 8 November 2023, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan gambaran terkait kondisi yang akan datang di tahun 2050. BMKG menyebutkan bahwa di pertengahan abad tahun 2050-an diprediksi akan terjadi kekurangan pangan akibat dari kekeringan atau kekurangan air. Kerentanan ketahanan pangan juga terjadi akibat kenaikan suhu bumi yang menyebabkan Global Water Hotspot atau krisis air. Jika perkiraan BMKG terbukti, bisa dibayangkan apa yang terjadi, berapa banyak sektor yang dirugikan, terutama mereka yang mengandalkan pasokan air bersih dalam menjalani usahanya. Dalam hal ini BUDIDAYA IKAN NILA yang menerapkan sistem konvensional / air deras, tentunya sangat berpengaruh pada produktifitas ikan ketika memasuki masa panen. Karena pasokan air mengecil, berkurang, bahkan cenderung terhenti yang bisa berpengaruh pada hasil panen BUDIDAYA IKAN NILA.

                Menerima kehadiran teknologi AERATOR dalam permasalahan krisis air bersih, menjadi solusi para PEMBUDIDAYA IKAN NILA untuk tetap berproduktif seperti biasa, dan bisa menargetkan hasil panen sesuai dengan harapan. Penggunaan AERATOR memang masih menjadi dilema para PEMBUDIDAYA dalam mensupplai oksigen / udara dalam kolam. Jika menggunakan AERATOR ROOT BLOWER, dari segi harga memang lebih mahal. Untuk AERATOR ROOT BLOWER GOLDENTECH 1Hp harga saat ini dibanderol 18 Juta – 19 Jutaan. Tidak sampai disitu, listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan AERATOR ROOT BLOWER juga harus yang mumpuni, berkapasitas besar, yang tentunya akan berdampak pada biaya listrik bulanan. Beberapa poin di atas yang terkadang masih menjadi pertimbangan para PEMBUDIDAYA. Perlu adanya edukasi lebih lanjut, karena siapa yang sangka ternyata dengan harga yang masuk kategori mahal dapat dipergunakan hingga jangka panjang, juga dapat memberikan tingkat efisiensi dan efektifitas dari segala hal. Termasuk waktu panen BUDIDAYA IKAN NILA menjadi lebih cepat, dan tidak perlu lagi khawatir terkait kurangnya asupan oksigen / udara dalam kolam.

 

Untuk sekedar konsultasi dan bertanya ketersediaan stock, bisa langsung menghubungi salah satu nomor what’sApp kami.

Untuk info lebih lanjut, kunjungi link di bawah ini:

https://bumiwirasta.com/

Untuk pemesanan, bisa di link berikut ini:

https://www.tokopedia.com/bumiwirasta

Untuk kontak dan konsultasi lebih lanjut, hubungi nomor what's app di: 08161633702 / 081317243812




Tidak ada komentar:

Posting Komentar