Pada kuartal II di tahun 2023, beberapa
wilayah di Indonesia mengalami kekeringan karena cuaca ekstrem yang
berkepanjangan. Hingga memasuki kuartal IV di tahun 2023, masih ada wilayah Indonesia
yang masih belum dituruni hujan. Keadaan ini berdampak pada kekeringan, debit
air sungai semakin berkurang, hingga sungai cisadane yang dikenal karena aliran
air derasnya juga mengalami kekeringan. Keadaan ini tentunya berdampak pada
pasokan air bersih, terutama Perusahaan Daerah Air Minum yang memasok air
bersih untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Wilayah Kabupaten Bekasi misalnya,
dalam beberapa hari di bulan oktober, pasokan air bersih yang disupplai dari
PDAM sempat terhenti karena aliran sungai yang mengalami kekeringan. Berhentinya
pasokan air bersih tentunya juga berakibat pada produktifitas dan kegaiatan
warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Memasuki
awal bulan November 2023, tepatnya tanggal 8 November 2023, Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan gambaran terkait kondisi yang akan datang di
tahun 2050. BMKG menyebutkan bahwa di pertengahan abad tahun 2050-an diprediksi
akan terjadi kekurangan pangan akibat dari kekeringan atau kekurangan air. Kerentanan
ketahanan pangan juga terjadi akibat kenaikan suhu bumi yang menyebabkan Global Water Hotspot atau krisis air. Jika
perkiraan BMKG terbukti, bisa dibayangkan apa yang terjadi, berapa banyak
sektor yang dirugikan, terutama mereka yang mengandalkan pasokan air bersih
dalam menjalani usahanya. Dalam hal ini BUDIDAYA IKAN NILA yang menerapkan
sistem konvensional / air deras, tentunya sangat berpengaruh pada produktifitas
ikan ketika memasuki masa panen. Karena pasokan air mengecil, berkurang, bahkan
cenderung terhenti yang bisa berpengaruh pada hasil panen BUDIDAYA IKAN NILA.
Menerima
kehadiran teknologi AERATOR dalam permasalahan krisis air bersih, menjadi
solusi para PEMBUDIDAYA IKAN NILA untuk tetap berproduktif seperti biasa, dan
bisa menargetkan hasil panen sesuai dengan harapan. Penggunaan AERATOR memang masih
menjadi dilema para PEMBUDIDAYA dalam mensupplai oksigen / udara dalam kolam.
Jika menggunakan AERATOR ROOT BLOWER, dari segi harga memang lebih mahal. Untuk
AERATOR ROOT BLOWER GOLDENTECH 1Hp harga saat ini dibanderol 18 Juta – 19 Jutaan.
Tidak sampai disitu, listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan AERATOR ROOT
BLOWER juga harus yang mumpuni, berkapasitas besar, yang tentunya akan berdampak
pada biaya listrik bulanan. Beberapa poin di atas yang terkadang masih menjadi
pertimbangan para PEMBUDIDAYA. Perlu adanya edukasi lebih lanjut, karena siapa
yang sangka ternyata dengan harga yang masuk kategori mahal dapat dipergunakan
hingga jangka panjang, juga dapat memberikan tingkat efisiensi dan efektifitas
dari segala hal. Termasuk waktu panen BUDIDAYA IKAN NILA menjadi lebih cepat,
dan tidak perlu lagi khawatir terkait kurangnya asupan oksigen / udara dalam
kolam.
Untuk sekedar konsultasi dan bertanya ketersediaan
stock, bisa langsung menghubungi salah satu nomor what’sApp kami.
Untuk info lebih lanjut, kunjungi
link di bawah ini:
Untuk pemesanan, bisa di link
berikut ini:
Untuk kontak dan konsultasi lebih lanjut, hubungi
nomor what's app di: 08161633702 / 081317243812
Tidak ada komentar:
Posting Komentar